Rasa Sepi dan Pendewasaan Diri
Desember, 27 2021
Kita semua adalah makhluk sosial yang pada dasarnya selalu ingin bersosialisasi dengan orang lain. dalam arsip hidup saya sebelumnya tidak pernah ada kata kesepian. Hingga tibalah pada bulan Maret 2020 yang seakan memutar kehidupan sosial saya hampir . Dimana, hadirnya pandemi pada waktu itu bagai sebuah tembok yang tiba-tiba membatasi ruang gerak saya dalam bersosialisasi.
Mundur ke tahun 2020, Waktu itu saya sedang disibukkan dengan Try Out sekolah, kota, dan provinsi yang selalu bergantian hadir. Tak lupa, dalam 1 bulan lagi kami semua akan segera menghadapi Ujian Nasional. Waktu bersama teman bagi saya adalah hal yang sangat berharga, dimana bagai sebuah forum kita bisa saling curhat, mengeluh masalah dan tekanan ujian yang selalu kami rasakan pada waktu itu.
Saya sangat hafal pada saat itu, 17-20 Maret kami masih disibukan dengan Try Out sekolah. Padahal waktu itu kasus pertama sedang marak diliput semua media. Hingga hari jumat kami diberitahu bahwa untuk 2 minggu ke depan kami diminta untuk belajar dirumah. Bagi saya dan teman teman, hal tersebut awalnya adalah hal yang sangat meggembirakan. Bayangan setelah di pressure dan diawasi selama belajar, dalam seketika kami bisa sedikit lega dan seakan sedikit dibebaskan dari beban belajar yang sebelumnya terasa berat. Ternyata oh ternyata, belajar dirumah yang awalnya hanya 2 minggu mungkin sekarang akan menginjak 2 tahun.
Dari situ, April 2020 menjadi titik awal rasa sepi menyerang saya dan menyadarkan saya. Yang sebelumnya setiap waktunya pasti ada saja waktu untuk keluar rumah, entah itu untuk les bimbel, kerja kelompok, atau nongki bersama teman. Dalam seketika semua itu dilarang.